Home » 11 Jenis Garam Dapur Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

11 Jenis Garam Dapur Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Garam Dapur

 

Garam sangat akrab dengan kehidupan kita. Selain sebagai garam dapur, salah satu bahan utama dalam memasak, garam juga banyak digunakan dalam berbagai industri. Peran garam sangat penting dalam kehidupan manusia karena memiliki berbagai manfaat.

Ternyata, barang ada banyak jenis garam dapur yang jarang kita ketahui. Apa saja ? Dan apa manfaat garam bagi kesehatan ?

 

Sejarah Garam

 

Dikutip dari wikipedia, garam sudah diproduksi sejak tahun 5,600 SM di provinsi Shanxi, China. Selain itu, garam juga sudah digunakan pada tahun 5,400 SM di kota Soltnisata, yang dulunya diyakini sebagai kota pertama yang ada di benua Eropa.

Garam dikenal sebagai salah satu bumbu dalam makanan. Akan tetapi, dahulu kala garam juga digunakan sebagai alat barter, mata uang, pengawet makanan, dan dalam prosesi pemakaman.

Di jaman Romawi Kuno, garam dapur digunakan untuk membayar upah / gaji tentara Romawi pada saat itu. Kata salary yang berarti gaji, berasal dari kata salt ( garam ). Demikian juga kata salad, berasal dari bahasa latin, salt ( garam ) yang berarti mengasinkan sayuran.

Jadi, garam sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dengan berbagai fungsi.

 

Karakteristik Garam

 

Garam mengandung rasa asin, asam, manis, pahit, dan gurih. Salah satu rasa bisa terasa lebih menonjol tergantung lokasi, proses evaporasi, kandungan mineral, cara pengolahannya, dan faktor lainnya.

Garam merupakan hasil reaksi ion positif yang bersifat basa ( anion ) dan ion negatif ( kation ). Biasanya garam tidak berbau, berwarna putih, dan memiliki bermacam – macam tekstur. Warna garam seperti biru, hitam, kuning, merah, dan lain – lain tergantung dari komposisi kandungan mineral di dalamnya.

 

Pembuatan Garam Dapur

 

Garam diperoleh dari hasil evaporasi air laut atau dari pertambangan garam.

 

 

Pertambangan garam dapur

 

 

Proses pembuatan garam dapur
Garam evaporasi air laut. Image by Wikipedia

 

 

Untuk memperoleh garam, air laut diisi dalam kolam kecil yang dibiarkan mengendap dan menguap oleh panas matahari. Endapan hasil evaporasi tersebut kemudian disaring dan dicuci bersih dengan air laut. Setelah itu, dicuci lagi dengan air tawar dan dibiarkan mengering selama 2 – 3 bulan. Pada tahap ini kemurnian garam sudah mencapai 99.4% dan siap digunakan. Garam jenis ini biasanya disebut garam industri.

 

Baca Juga : Benarkah Daging Panggang Berbahaya ?

 

Agar bisa dikonsumsi, garam dicuci lagi dengan konsentrat air laut, kemudian dicuci dengan air tawar. Dikeringkan sekitar 1 – 2 hari, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 185 derajat celcius. Pada tahap ini, kemurniannya akan mencapai 99.8% ( 99.9% kandungan sodium chloride ), sehingga siap untuk digunakan dalam memasak. Jenis inilah yang umum kita kenal sebagai garam masak atau garam dapur.

Garam untuk konsumsi membutuhkan tingkat kemurnian yang lebih tinggi daripada garam untuk kebutuhan lain, misalnya untuk keperluan konstruksi, kimia, industri, dan lain – lain. Garam yang tingkat kemurniannya rendah mengandung unsur – unsur lain yang kurang cocok digunakan untuk memasak. Contohnya, calcium dalam garam cenderung membuat sayuran lebih keras. Tembaga dan besi mudah merusak vitamin C dan membuat makanan yang berlemak mudah menjadi basi. 

 

Jenis Garam Dapur

 

  • Garam Meja / Table Salt

    Biasanya mengandung yodium untuk mendukung pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak – anak. Selain itu, yodium juga berfungsi untuk mencegah penyakit tiroid seperti gondok.
    Karena mudah menggumpal, garam meja biasanya ditambahkan anti cacking ( anti penggumpalan ). Tekstur garam meja / garam dapur lembut dan halus seperti pasir. Garam jenis ini yang umum kita gunakan saat memasak.

  • Garam Laut / Sea Salt

    Warna garam laut cenderung kusam dan bertekstur kasar. Semakin kusam warnanya, semakin tinggi mineral dan kandungan unsur lainnya selain sodium chloride. Jenis garam dapur yang satu ini umum digunakan dalam proses pengawetan dan industri.

  • Kosher Salt

    Disebut ‘kosher’ karena garam ini umum digunakan saat memasak masakan Yahudi seperti sup ayam ( jewish chicken soup ), bagels, matzah balls soup, kugel, brisket, dan lain – lain. Kata kosher sendiri berarti bersih atau murni.

    Warna garamnya putih dengan tekstur agak kasar dan mudah larut dalam makanan.

 

Baca Juga : Tips Memilih Sendok Makan Yang Baik

 

  • Himalayan Pink Salt

    Garam dapur yang dikenal dengan nama garam Himalaya ini berasal dari pertambangan tua di Pakistan. Warnanya merah muda seperti karat karena mengalami proses oksidasi yang cukup lama. Terkandung 84 mineral dalam sejumput garam Himalaya, seperti potassium, magnesium, besi, calcium, dan lain – lain. Oleh sebab itu, garam ini harganya relatif mahal karena tinggi mineral dan dianggap lebih baik daripada garam biasa. 

    Banyak orang menggunakan garam himalaya di rumah sebagai bumbu dapur dan salah satu bahan perawatan kulit.

  • Black Hawaiian Salt

    Dengan menambahkan arang aktif dalam proses pembuatannya, garam dari gunung berapi di Hawaii ini menjadi berwarna hitam dan beraroma tajam. Karena warnanya yang khas, Black Hawaiian Salt sering digunakan sebagai topping yang ditaburkan di atas makanan sehingga memberikan kesan mewah.

 

 

Hawaiian Black Salt
Hawaiian Black Salt. Image by iStock

 

 

  • Red Hawaiian Salt

    Disebut juga alaea salt, karena dicampur dengan tanah liat kaya oksida yang disebut alaea, sehingga berwarna kemerahan seperti tanah. Garam Red Hawaiian bertekstur kasar dan memiliki aroma sedikit pedas. Biasanya digunakan saat memasak daging atau seafood.

  • Smoked Salt

    Seperti namanya, smoked salt digunakan untuk memberikan aroma khas pada makanan.

    Smoked salt diperoleh dengan ‘mengasapi’ garam menggunakan kayu yang dibakar. Hasil pengasapan ini memberikan aroma ‘smokey’ pada garam. Aroma yang ditimbulkan bisa bermacam – macam tergantung pada lama pengasapan dan jenis kayu bakar yang dipakai. Smoked salt bertekstur kasar dengan warna kecoklatan.

  • Flake Salt

    Bentuknya seperti serpihan, tipis dan ringan. Flake salt diperoleh dari hasil evaporasi air laut secara alami, minim kandungan mineral, dengan rasa yang lebih asin. Sama seperti Black Hawaiian Salt, Flake Salt umumnya digunakan sebagai finishing / topping masakan.

  • Celtic Sea Salt

    Berasal dari Perancis, jenis garam dapur ini dikenal juga dengan nama sel gris ( atau grey salt ). Karena tingkat kemurniannya yang tinggi, celtic sea salt tergolong sebagai garam mahal. Warna grey atau abu – abunya diperoleh dari kandungan mineral didalamnya seperti magnesium, natrium, besi, dan potasium.

 

  • Fleur De Sel

    Garam fleur de sel di Eropa juga tergolong sebagai garam premium karena diolah secara alami di perairan Britania, Perancis. Bentuknya sangat tipis dan halus karena diambil dari lapisan teratas air laut hasil pengendapan. Biasanya juga digunakan sebagai finishing / topping masakan di resto atau hotel.

  • Kala Namak

    Dalam bahasa Nepal artinya ‘garam hitam’.

    Kala Namak adalah garam Himalayan yang dimasukkan dalam botol bersama dengan rempah – rempah, arang, kulit kayu, dan biji – bijian yang kemudian dibakar selama 24 jam. Hasilnya kemudian didinginkan dan disimpan. Warnanya hitam kemerahan, beraroma tajam agak mirip telur. Garam Kala Namak biasanya juga digunakan oleh vegan dan vegetarian dalam mengolah masakan.

 

 

Kala Namak Salt
Kala Namak Salt – Image by Exotikal Hub

 

 

Baca Juga : Vegan Atau Vegetarian, Pilihan Anda ?

 

Manfaat Garam Dapur

 

Selain untuk memasak, garam memiliki banyak manfaat, antara lain :

  • Sebagai bumbu masak
  • Untuk mengawetkan makanan
  • Salah satu material dalam pembuatan sabun
  • Mencairkan es / salju
  • Dipakai dalam pembuatan soda
  • Digunakan dalam acara spiritual
  • Membersihkan noda, karat, dan lain – lain
  • Digunakan dalam banyak industri seperti industri tekstil, plastik, kertas, dan lain – lain.

 

Dari sisi kesehatan, garam dapur bermanfaat sebagai :

  • Obat kumur untuk meredakan sariawan
  • Obat semprot hidung untuk meredakan flu dan pilek
  • Membantu proses penyembuhan psoriasis dan eczema
  • Mengurangi sakit tenggorokan dan bau mulut
  • Menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh
  • Membawa nutrisi ke dalam sel dan membantu proses pembuangan racun dalam tubuh
  • Mensupport system saraf
  • Mengatur tekanan darah

 

Karena fungsinya yang vital dalam kehidupan manusia, tidak heran banyak studi mengenai garam dan mengeksplorasi manfaatnya. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada studi / riset yang menyatakan mana jenis garam yang terbaik.

Yang pasti, setiap jenis garam memiliki karakteristik, tekstur, rasa, dan kandungan mineral yang berbeda – beda. Oleh sebab itu, manfaat terbaik suatu jenis garam bisa disesuaikan dengan kebutuhannya.

Sebagai salah satu bumbu masak utama, kita perlu memperhatikan asupan garam harian yang aman. Asupan garam untuk dewasa adalah sekitar 6 – 11 gram per hari atau sama dengan 2,400 – 4,400 mg sodium. Itu setara dengan 2 sendok teh garam. Tentu bagi penderita darah tinggi / hypertensi, asupan garam hariannya harus dibawah itu, agar tekanan darah bisa tetap terjaga dengan baik.

Jadi, sekarang sudah tahu mau pakai jenis garam yang mana ?

 

 

“Kesehatan tidak ternilai harganya. Pastikan anda memilih / menggunakan peralatan masak yang baik dan berkualitas untuk keluarga tercinta”

Asta Homeware, Better Life Better Home

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop


    Your Name *


    Your Email *


    Subject


    Your Message