Pernahkah anda mendengar seseorang berkata, saya seorang vegetarian, atau saya seorang vegan ? Apa artinya ? Meskipun hampir mirip, teryata vegan dan vegetarian memiliki pengertian dan filosofi yang berbeda.
Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, membuat banyak orang mulai memahami pentingnya peran gaya hidup terhadap kesehatan jangka panjangnya. Makan makanan sehat, mengurangi alkohol, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, istirahat, dan olah raga yang cukup, banyak dilakukan akhir – akhir ini. Termasuk menjadi seorang vegan atau vegetarian.
Banyak orang percaya menjadi vegan atau vegetarian membawa banyak manfaat kesehatan. Resiko penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit berbahaya lainnya bisa lebih rendah jika menjadi vegan / vegetarian. Namun, benarkah demikian ?
Asal Usul Vegetarian
Dalam budaya India, paham vegetarian ( vegetarianisme ) sudah ada sejak berabad – abad yang lalu. Ajaran Ahimsa di India yang menyatakan untuk tidak membunuh / menyakiti hewan sangat erat kaitannya dengan vegetarianisme.
Selain India, bangsa Yunani kuno, Jepang kuno, dan guru besar terkenal seperti Pythagoras telah mempraktekkan vegetarianisme saat itu. Vegetarianisme sendiri ditemukan berawal sejak abad ke 7 SM.
Istilah ‘vegan’ diperkenalkan pertama kali pada tahun 1944 oleh Donald Watson, seorang aktivis binatang dan seorang vegetarian. Donald Watson juga mendirikan Vegan Society, yaitu sebuah kelompok vegan yang menentang eksploitasi atas binatang sebagai alternatif sumber makanan, pakaian, atau untuk kepentingan lainnya.
Kelompok ini berkembang terus hingga sekarang dan memiliki banyak pengikut. Filosofi dan pemahamannya pun kemudian turut menyebar hingga ke berbagai negara.
Pengertian Vegetarian dan Vegan
Menjadi seorang veggie ( istilah untuk seorang vegetarian ) berarti berhenti mengkonsumsi daging, ayam, dan ikan. Vegetarian sendiri terdiri dari 3 type, lacto, lacto – ovo, dan ovo vegetarian.
Lacto vegetarian mengkonsumsi produk susu dan olahannya seperti keju, krim, mentega, dan lain – lain, tetapi tidak mengkonsumsi telur. Lacto – ovo mengkonsumsi baik susu maupun telur. Sedangkanovo hanya mengkonsumsi telur saja namun tidak yang lain.
Seorang vegetarian / veggie masih boleh mengkonsumsi produk turunan atau olahan dari hewan.
Seorang vegan tidak mengkonsumsi daging dan seluruh produk olahannya, baik susu, krim, keju, mentega, maupun telur. Vegan sangat ketat dalam kandungan makanan yang dikonsumsinya maupun dalam kehidupannya bila terkait dengan eksploitasi terhadap binatang / hewan.
Madu, gelatin, pepsin, albumin, dan lain – lain yang merupakan produk turunan atau olahan hewan termasuk hal yang dilarang dalam veganisme. Mereka percaya bahwa hewan seharusnya hidup bebas dan tidak dimanfaatkan oleh manusia dalam bentuk apapun baik makanan, pakaian, atau kepentingan lainnya.
Oleh karena itu, seorang vegan meyakini bahwa pemakaian produk / makanan yang berasal dari hewan akan berdampak buruk pada diri dan lingkungannya.
Nutrisi
Secara umum, seorang vegetarian ataupun vegan, memiliki struktur komposisi makanan yang hampir sama. Kaya serat, tinggi mineral, dan kaya vitamin.
Beberapa studi menunjukkan bahwa diet vegetarian maupun vegan tetap harus didukung dengan bantuan suplemen atau makanan tambahan lainnya seperti cereal, minyak, teh, dan lain – lain. Hal ini agar kekurangan nutrisi penting lainnya seperti besi, kalsium, omega 3, yang mungkin kurang / tidak terdapat dalam sayuran dan buah, bisa tetap terpenuhi.
Salah satu nutrisi penting seperti vitamin B12 yang selama ini hanya terdapat dalam ikan, ayam, daging, dan produk susu beserta turunannya, tidak terdapat dalam buah maupun sayuran. Dan jika terjadi kekurangan vitamin B12, akan berdampak pada kesehatan, seperti gangguan saraf, anemia, dan memori jangka panjang.
Oleh sebab itu, diet vegetarian dan vegan meskipun cocok untuk segala usia, perlu direncanakan dan dijalankan dengan seimbang agar nutrisi yang dibutuhkan tubuh tetap terpenuhi.
Sebelum memulai menjadi seorang veggie atau vegan, seseorang harus benar – benar memahami akan diet, konsep, pola makan, asupan gizi, maupun efeknya bagi kesehatan dirinya. Ada baiknya juga orang tersebut bisa berkonsultasi dengan ahlinya atau bergabung dalam komunitas veggie / vegan yang ada.
Filosofi
Vegetarianisme dan veganisme meskipun berbeda tetapi memiliki prinsip yang sama, yaitu mencegah kekerasan, pembunuhan, maupun eksploitasi terhadap hewan.
Mereka percaya bahwa hewan memiliki hak yang sama dengan manusia untuk hidup bebas. Hewan juga memiliki perasaan dan bahasanya sendiri yang mana membuat hewan tidak layak untuk dikonsumsi maupun dieksploitasi.
Sebagian vegetarian ataupun vegan beranggapan bahwa dengan berhenti mengkonsumsi hewan, maka kondisi dunia akan lebih baik dan lebih sehat. Karena, dengan adanya peternakan akan berakibat pada peningkatan gas CO2 ( carbon footprint) di udara yang pada akhirnya menimbulkan global warming.
Sebagian lainnya karena faktor kepercayaan atau agama, dimana mereka meyakini bahwa dengan mengkonsumsi hewan akan membawa karma yang buruk bagi dirinya. Reinkarnasi pada kehidupan selanjutnya pun akan terpengaruh.
Veganisme lebih fanatik atau keras dalam menyikapi hal ini. Hiburan seperti sirkus, kebun binatang, dan lainnya jelas ditentang oleh veganisme. Percobaan medis pada hewan, produk perawatan tubuh, ataupun perlengkapan rumah tangga lainnya yang berbahan hewani, akan ditentang dan diboikot oleh veganisme.
Bagaimanapun juga, menjadi seorang vegan, veggie, ataupun seorang omnivora memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing.
Banyak kasus penyakit jantung, obesitas, kanker, dan lain – lain yang terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat. Dan kasus kesehatan lain seperti stroke, kerapuhan tulang, hormon yang tidak seimbang, gangguan saraf, anemia, juga menimpa seorang vegetarian / vegan.
Tidak ada yang bisa menjamin 100% menjadi seorang omni, veggie, atau vegan, akan terbebas dari resiko penyakit mematikan. Karena terlalu banyak faktor selain makanan yang bisa menjadi pemicunya. Tingkat stress dan pola hidup juga sangat memegang peran penting dalam kesehatan seseorang.
Jadi, selama diet / pola makan yang dilakukan seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi, tubuh pasti akan merespon dengan baik. Dan selama pola hidup sehat seperti olah raga teratur, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berpikir positif, seharusnya bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Jadi kembali kepada pilihan dan prinsip moral kita masing – masing, mana yang akan dipilih. Seorang veggie ? vegan ? atau tidak keduanya.
“Kesehatan tidak ternilai harganya. Pastikan anda memilih / menggunakan peralatan masak yang baik dan berkualitas untuk keluarga tercinta”
Leave a Reply