Kompor Gas Atau Listrik, Pilih Yang Mana ?
![Mempersiapkan Bekal Anak](https://ik.imagekit.io/zkdheso3psl/wp-content/uploads/2023/02/gas-stove-benefits-jpg.webp)
Kompor ( stove ) termasuk salah satu peralatan rumah tangga yang sangat dibutuhkan. Setiap rumah atau tempat tinggal pasti memilikinya, mulai dari yang sederhana hingga yang paling modern. Di Indonesia, kompor gas paling banyak digunakan di banyak rumah tangga.
Dibandingkan puluhan tahun yang lalu, teknologi alat masak satu ini berkembang dengan pesat. Jenis, bentuk, material, ukuran, warna, fitur, dan fungsinya mengalami perubahan yang sangat signifikan. Tingkat efisiensi, desain, keamanan, dan fitur – fiturnya sangat diperhatikan.
Mengingat besarnya pasar kompor, banyak produsen berlomba – lomba melakukan modifikasi dan inovasi untuk merebut hati konsumen. Tidak heran, pasar kompor gas seluruh dunia diperkirakan sebesar USD 8.8 milyar di tahun 2023 dan akan tumbuh sekitar 3.3% per tahun hingga 2033. Ini belum termasuk pasar kompor listrik.
Secara garis besar, kompor terbagi dua : non electric dan electric. Kompor non electric contohnya kompor gas, kompor minyak, dan kompor kayu bakar. Sedangkan kompor electric seperti kompor listrik ( klasik ) dan induksi. Sama – sama sumber dayanya listrik tetapi berbeda teknik / system pemanasannya.
Baca Juga : Mengenal Panci Cast Iron, Panci Favorit Para Chef
Kompor Gas
Jenis kompor ini yang paling banyak peminat dan pemakainya saat ini. Harganya relatif terjangkau, mudah diperoleh, dan mudah digunakan. Bahan bakar gasnya juga mudah didapatkan.
Dari jenis materialnya, ada yang berbahan aluminium, stainless steel, dan kaca. Ada juga yang kombinasi dari ketiga material tersebut. Dari sisi model, ada yang model tanam, portable, duduk, dan berdiri ( biasanya menjadi satu dengan oven atau panggangan ).
![](https://i0.wp.com/www.astahomeware.com/wp-content/uploads/2023/02/b124334f618d7068b7fb8a3081c36531.png?resize=380%2C271&ssl=1)
Burner atau tungku kompor gas bervariasi, dari 1 tungku hingga 5 tungku, tergantung kebutuhan. Umumnya burner terbuat dari bahan kuningan yang bisa menghantarkan panas lebih baik. Menyalakan api burner juga bisa manual atau electric.
Keunggulan :
- Harganya relatif terjangkau
- Mudah digunakan
- Mudah perawatannya
- Tetap bisa digunakan meskipun tanpa listrik
- Cocok untuk segala jenis material alat masak ( panci, wajan, wok )
- Hasil masakan diklaim terasa lebih enak daripada kompor listrik
Kekurangan :
- Tidak eco friendly
- Beresiko terjadinya kebocoran gas atau kebakaran
- Resiko supply gas yang terhenti / macet
- Butuh perawatan lebih untuk burner, regulator, selang, dan tabung
Kompor Minyak
Saat ini kompor berbahan bakar minyak tanah sudah jarang ditemukan. Selain minyak tanah relatif susah diperoleh, kompor minyak juga jarang dijual di toko – toko. Hanya sebagian orang masih menggunakannya karena alasan tertentu.
Harga minyak tanah yang semakin mahal, polusi asap, dan bau yang ditimbulkan, membuat kompor minyak semakin sedikit peminatnya.
Kompor Kayu Bakar
Tak disangka, krisis energi akibat perang Rusia – Ukraina mengakibatkan melonjaknya harga gas tak terkendali. Ini diperparah dengan perubahan iklim ekstrem sehingga mengakibatkan krisis energi berkepanjangan di Eropa.
Ini menyebabkan banyak orang menderita akibat cuaca dingin ditambah inflasi tinggi dan melemahnya ekonomi. Akhirnya, banyak orang mencari alternatif sumber energi agar bisa bertahan. Salah satunya dengan menggunakan kompor kayu bakar. Beritanya bisa dibaca disini.
![](https://i0.wp.com/www.astahomeware.com/wp-content/uploads/2023/02/wood-stove-post-blog-jpg.webp?resize=680%2C500&ssl=1)
Memang kompor kayu bakar masih digunakan sebagian besar sebagai penghangat ruangan untuk menggantikan gas yang mahal. Tetapi beberapa orang mulai menggunakannya juga untuk keperluan memasak.
Tentu saja, kompor kayu bakar merupakan pilihan yang sulit karena selain membutuhkan instalasi khusus, ketersediaan kayu bakar tidak selalu ada di setiap kota. Tempat penyimpanannya pun menjadi kendala tersendiri.
Baca Juga : Memilih Sendok Makan Yang Baik
Kompor Listrik
Konversi dari kompor gas ke listrik sedang berjalan. Banyak orang mulai mempertimbangkan dan beralih ke listrik. Sarana transportasi, peralatan masak, alat pertukangan, peralatan rumah tangga, dan lain – lain, mulai dialihkan secara bertahap ke listrik. Keterbatasan dan mahalnya sumber daya serta perubahan iklim menjadi alasan utamanya.
Oleh sebab itu, penggunaan kompor listrik terus meningkat dari waktu ke waktu. Model dengan fitur yang modern terus bermunculan, baik dari luar maupun dalam negeri.
Kompor listrik terbagi dua : listrik ( klasik ) dan induksi. Hampir tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan dari tampilan kompor maupun hasil masakan saat menggunakannya.
Keunggulan :
- Lebih mudah perawatannya
- Relatif lebih aman daripada kompor gas
- Pemanasan dan pendinginan lebih cepat ( induksi )
- Permukaan kompor tidak panas ( induksi )
- Eco friendly
- Diklaim lebih hemat daripada kompor gas ( induksi )
Kekurangan :
- Harganya relatif mahal
- Adanya suara dengungan saat memasak ( induksi )
- Harus lebih berhati – hati karena permukaan kompor akan tetap panas untuk beberapa saat setelah dimatikan ( listrik )
- Pemanasan butuh waktu yang lama ( listrik )
- Tidak cocok untuk semua jenis alat masak, harus yang berdaya rekat magnet seperti besi atau stainless steel serie tertentu.
Panci atau wajan dengan induction bottom bisa digunakan di kompor listrik maupun induksi. Alternatif pilihan pancinya bisa dilihat disini dan disini.
Jadi, saat memilih kompor untuk kebutuhan anda, pastikan sudah mengerti kelebihan dan kekurangannya sehingga tahu cara menggunakan dan merawatnya. Selain itu, perhatikan merek dan reputasi produsen serta jaringan service yang tersedia di kota anda. Agar jika ada pertanyaan atau keluhan bisa segera ditangani dengan baik.
“Kesehatan tidak ternilai harganya. Pastikan anda menggunakan peralatan masak / dapur yang baik dan berkualitas untuk keluarga tercinta”
Asta Homeware, Better Life Better Home
Leave a Reply