Apakah Makanan Organik Memang Lebih Sehat ?
Saat berbelanja di supermarket, sering kita melihat sayuran / buah – buahan diberi label ‘organik’. Selain itu juga ada salad organik, telur organik, susu, daging, dan lain – lain. Sebenarnya apakah makanan organik itu ? Mengapa harganya lebih mahal ? Dan apakah memang lebih sehat daripada yang natural ? Apa perbedaannya ?
Istilah Organik
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, istilah “organik” biasanya akan disematkan pada produk makanan seperti daging, unggas, telur, dan susu. Proses produksinya tanpa menggunakan bahan kimia seperti antibiotik atau hormon pertumbuhan lainnya.
Selain produk di atas, pertanian konvensional tanpa menggunakan bio-engineering, radiasi ion, pestisida maupun pupuk sintetis juga termasuk dalam jenis makanan organik.
Untuk lebih mudah menemukan makanan organik, biasanya jenis makanan organik akan disertai label organik yang telah disertifikasi oleh badan standarisasi negara asal produk makanan tersebut.
Itulah kutipan mengenai istilah organik dari Kemenkes Republik Indonesia.
Sementara dari situs USDA ( Departemen Pertanian Amerika Serikat ), dikatakan bahwa suatu produk bisa disebut organik, jika telah ada sertifikasi bahwa tanah yang digunakan untuk menanam telah bebas dari substansi berbahaya ( pupuk sintetis, pestisida ) selama 3 tahun berturut – turut sebelum panen dimulai. Sedangkan untuk produk daging, harus dipastikan bahwa ternak diberi 100% pakan organik dan tidak diberi injeksi antibiotik ataupun hormon lainnya.
Pengelolaan tanah, air, limbah, teknik pembiakan / penanaman, dan lingkungan yang baik, termasuk usaha mengurangi polusi, menjadi point – point penting dalam sertifikasi organik.
Dengan kata lain, untuk memperoleh / mencantumkan label organik pada suatu produk makanan dibutuhkan prosedur, persyaratan, dan pengawasan ketat dari lembaga pemerintah terkait. Dan bila telah lolos, baru disertifikasi. Jadi, tanpa itu semua, makanan organik tidak bisa serta merta disebut organik.
Apa Bedanya dengan Makanan Natural ?
Makanan baik berupa daging, telur, atau sayuran yang ditanam / diperoleh dengan cara alami ( natural ) dan tidak ada penambahan zat pewarna, aroma buatan, perasa, dan lain – lain, bisa disebut natural.
Jadi, pengertian makanan natural sangat luas. Selama tidak diclaim sebagai makanan organik, maka makanan tersebut bisa dianggap sebagai natural / alami. Termasuk bila selama proses penanaman / pembiakannya masih menggunakan pestisida, antibiotik, hormon, obat – obatan, dan lain – lain.
Peluang Bisnis
Banyak orang percaya mengkonsumsi makanan organik lebih baik. Persepsi makanan organik yang bebas dari pestisida serta tidak mengandung bakteri berbahaya. Selain itu makanan organik juga lebih bernutrisi, dan tentunya lebih sehat.
Dengan arus informasi yang sangat cepat, makanan organik menjadi peluang bisnis yang sangat besar. Upaya – upaya marketing pun gencar dilakukan untuk meningkatkan popularitas makanan organik.
Dari riset yang dilakukan oleh Rodale Institute pada tahun 2013, 81% penduduk Amerika membeli produk organik yang nilainya kurang lebih USD 32 milyar dalam setahun. Dan peluang lapangan kerja bagi lebih dari 500 ribu orang telah tercipta.
Bisnis produk organik pun terus bertumbuh. Dari yang sebelumnya hanya terbatas pada sayuran, daging, dan buah – buahan, kini berkembang ke roti, snacks, telur, susu, ikan, ayam, hingga ke minuman.
Di Amerika saja, ada sekitar 17.750 peternakan / perusahaan yang memiliki lisensi / sertifikasi organik. Dan jumlah ini terus bertambah mengingat harga jual produk organik 2x lipat produk natural, sehingga tentu keuntungannya pun menggiurkan.
Investasi untuk organik memang lebih besar di awal tetapi akan relatif sama / menurun secara jangka panjang. Beda dengan pengolahan secara alami yang biayanya akan cenderung meningkat dari waktu ke waktu akibat keterbatasan lahan, meningkatnya upah, dan lain – lain.
Apakah Makanan Organik Terbukti Lebih Sehat ?
Mungkin sebagian orang yakin dengan mengkonsumsi makanan organik, tubuhnya menjadi lebih sehat. Ada sebagian juga yang berpendapat rasa / tekstur dan warna sayuran organik lebih segar dibandingkan yang natural. Semua itu sah – sah saja selama hal itu membuat tubuh dan pikirannya nyaman.
Namun, dari beberapa studi / riset yang dilakukan hingga saat ini belum terbukti adanya perbedaan yang signifikan mengenai kandungan nutrisi pada makanan organik dan makanan alami. Meskipun ada, karena jumlahnya kecil tidak akan berdampak terlalu banyak bagi kesehatan.
Jejak pestisida dan logam beracun seperti cadmium masih ada pada produk organik seperti sayuran dan buah – buahan. Demikian pun bakteri pada daging organik masih tetap ada. Mungkin kadarnya lebih berkurang tetapi belum hilang sama sekali.
Di sisi lain, banyak produk saat ini yang beredar mencantumkan sticker / label organik pada kemasannya. Hal ini tentu perlu dibuktikan bahwa pencantuman label / sticker organik tersebut sudah memenuhi standar sertifikasi organik dari lembaga pemerintah yang berwenang. Atau paling tidak, pelanggan sudah mengetahui dengan pasti bahwa supplier / perusahaan tersebut telah menerapkan sepenuhnya teknik / prosedur pembiakan / penanamannya sudah sesuai dengan yang diwajibkan.
Kesimpulan
Membeli atau mengkonsumsi produk organik adalah pilihan. Bagi sebagian orang, meskipun harga produk organik jauh lebih mahal dari yang non organik, hal ini bukanlah suatu masalah. Itu karena orang tersebut yakin akan benefit / manfaat dari produk organik bagi kesehatannya.
Sebaliknya, produk natural juga sama baiknya. Meskipun mungkin masih mengandung pestisida, hormon, atau antibiotik lainnya, tentu kadarnya ada di batas bawah dari yang ditetapkan sehingga aman dikonsumsi.
Yang terpenting adalah bagaimana mengelola makanan tersebut dengan benar. Baik itu produk organik maupun non organik.
Perhatikan cara membersihkan, menyimpan, mengolah, maupun cara memasaknya. Ini agar kita semua bisa memperoleh manfaat maksimal dan mengurangi resiko kesehatan dari makanan yang dibeli.
Jadi, sama seperti menjadi seorang vegan, vegetarian, atau tidak keduanya. Produk organik atau non organik sama baiknya dan sama – sama memiliki keunggulan dan kekurangannya masing – masing. Bagaimana pendapat anda ?
Asta Homeware
Better Life, Better Home
Leave a Reply