Ayam Broiler Vs Ayam Kampung, Pilih Mana ?
Hingga saat ini, kontroversi mengenai mana yang lebih baik, ayam broiler atau ayam kampung masih sering diperdebatkan. Apakah memang ayam broiler berbahaya bagi kesehatan ? Apakah benar disuntik hormon ? Dan apakah memang ayam kampung lebih aman dikonsumsi ?
Sebelum menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, mari kita baca info berikut.
Industri Unggas
Tidak bisa dipungkiri, kebutuhan akan daging ayam sangat tinggi di seluruh dunia. Data yang diperoleh dari poultryworld.net, pada tahun 2019 pasar unggas dunia berada di kisaran USD 231.5 milyar dengan total produksi sekitar 130 juta ton. Dan terus bertumbuh.
Yang tergolong dalam unggas adalah hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan daging, telur, atau bulunya, seperti ayam, bebek, angsa, kalkun, dan burung. Dari kelompok unggas ini, ayam adalah yang menempati peringkat pertama.
Negara dengan produksi unggas terbesar di dunia pada tahun 2019 adalah China, Amerika Serikat, dan Brasil. Akan tetapi konsumsi unggas terbanyak di dunia adalah Malaysia 63 kg per kapita, disusul Amerika 58 kg, dan Brazil 57 kg per kapita. Indonesia sendiri baru sekitar 7.6 kg per kapita.
Jadi, bisa dibayangkan kebutuhan akan unggas terutama daging ayam sangat tinggi di seluruh dunia dan terus meningkat.
Ayam Kampung
Ada lebih dari 500 jenis / varietas ayam. Sejak lama varietas ayam terus dikembangkan, dikawinsilangkan, diternakkan sesuai kebutuhan dan peruntukannya masing – masing. Ada yang untuk konsumsi, untuk hiburan, hobby, dan sebagainya.
Varietas ayam sendiri juga mengalami perubahan mengikuti jenis makanan yang diperoleh, habitat, dan geografi setempat. Makanya banyak jenis ayam yang berbeda dari segi ukuran tubuh, bentuk kaki / cakar, warna, jenis dan panjang bulu, bentuk paruh, dan lain – lain.
Ayam kampung atau dalam bahasa inggris disebut ‘country chicken’ adalah salah satu jenis varietas ayam yang dulunya dibiarkan hidup bebas berkeliaran di sekitar rumah. Biasanya dikonsumsi hanya untuk kebutuhan rumah tangga. Tidak diternak secara khusus dan pakannya pun bervariasi. Beberapa tahun terakhir ini karena semakin banyaknya permintaan, ayam kampung mulai diternakkan secara komersial.
Secara genetik, ayam kampung memiliki postur yang sedikit lebih ‘ramping’ dan pertambahan bobot tubuhnya lebih lambat dari ayam broiler. Sebagai perbandingan, untuk mendapatkan bobot sekitar 2 – 2.5 kg, ayam broiler membutuhkan waktu sekitar 21 – 40 hari. Sedangkan ayam kampung membutuhkan minimal 100 hari untuk mencapai bobot tersebut.
Varietas ayam kampung sendiri cukup banyak sehingga ayam kampung di Indonesia bisa berbeda dengan ayam kampung yang berada di India, Thailand, atau Amerika. Dan karena cenderung dibiarkan di alam bebas, ayam kampung memiliki postur yang lebih ‘berotot’ dan dagingnya relatif lebih alot daripada ayam broiler.
Ayam Broiler ( Ayam Pedaging )
Jenis ayam yang paling sering dikonsumsi dan paling banyak diternakkan di seluruh dunia adalah ayam broiler. Mengapa ? Karena jenis ayam broiler dikembangkan khusus secara genetik sebagai ayam pedaging. Sehingga diharapkan bisa tumbuh dalam waktu singkat, dengan bobot yang cukup, dan tetap relatif murah.
Ayam broiler biasanya diternakkan dalam kandang besar yang diberi sekat. Setiap sekatnya bisa berisi puluhan hingga ratusan ekor ayam, tergantung teknik masing – masing peternak. Mulai dari anak ayam yang masih baru menetas ( disebut DOC : Day Old Chick ) hingga siap panen, seluruh kebutuhan ayam broiler diperhatikan.
Karena pertumbuhannya dibutuhkan cepat dan dengan bobot yang memadai, ayam broiler sangat rentan terhadap suhu, cuaca, pakan, kebersihan kandang, dan lain – lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan yang baik dan disiplin agar bisa mendapatkan hasil yang diharapkan dan dengan tingkat kematian yang rendah.
Karena berada dalam 1 kandang dengan populasi yang banyak, tidak mengherankan jika ayam pedaging mudah stress dan terserang penyakit. Oleh sebab itu, dibutuhkan obat – obatan, vitamin, dan vaksin untuk mencegahnya. Selain itu kebersihan, lingkungan yang mendukung, manajemen kandang, dan pemberian pakan yang baik mutlak dibutuhkan. Karena jika 1 ekor ayam terserang penyakit tidak tertutup kemungkinan bisa berdampak ke seluruh populasi kandang.
Ayam pedaging pada umumnya dipanen pada usia 21 – 35 hari atau lebih. Tergantung dari berat yang dibutuhkan. Semakin lama masa panen maka berat ayam bertambah dan tentu biayanya pun ikut membengkak.
Karena ayam pedaging cenderung diam dan tidak banyak bergerak, maka posturnya cenderung gemuk dan dagingnya lebih berlemak daripada ayam kampung.
Mana Yang Lebih Baik ?
Banyak informasi salah / hoax yang beredar mengenai ayam broiler. Mulai dari mengandung racun, disuntik hormon, penyebab kanker, dan sebagainya. Informasi tersebut bisa dipastikan salah / tidak benar. Anda bisa baca disini dan disini.
Dari sisi nutrisi, hingga saat ini belum ada studi / riset resmi yang membandingkan nutrisi antara ayam kampung dan broiler. Jika ada perbedaan pun, tentunya tidak signifikan. Dari literatur yang diperoleh, ayam broiler memiliki beberapa keunggulan seperti lebih hygienis karena baik pakan, air minum, dan lingkungannya selalu dijaga. Harganya juga lebih murah dan mudah didapatkan.
Ayam kampung dianggap lebih susah diperoleh, harganya lebih mahal, pakan dan lingkungannya belum tentu bersih dan aman dari zat berbahaya, karena dibiarkan hidup bebas tanpa pengawasan ketat. Sisi lain, ayam kampung juga dinilai lebih baik karena minim pemberian obat – obatan, vitamin, dan vaksin, sehingga dianggap lebih sehat dan alami.
Jadi, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara ayam kampung dan ayam broiler. Keduanya tidak berbahaya dan aman dikonsumsi. Yang penting saat membeli ayam untuk konsumsi pilihlah yang dagingnya segar, tidak berbau atau berlendir, dan warnanya alami.
Selain itu, sesuaikan dengan menu masakan yang akan dibuat. Jika menunya opor ayam atau sup / soto ayam, rasanya lebih mantap jika menggunakan daging ayam kampung karena teksturnya lebih alot dan enak jika dimasak dalam waktu lama. Sedangkan jika menunya ayam goreng tepung, tentu lebih pas jika menggunakan ayam broiler. Lebih renyah, empuk, dan gurih karena lebih banyak mengandung lemak.
So, sekarang sudah tidak bingung atau galau lagi. Ayam kampung atau ayam broiler sama enaknya, sama amannya !
Asta Homeware
Better Life, Better Home
Leave a Reply