Ribuan tahun yang lalu minyak zaitun atau disebut juga olive oil ( sebagian orang menyebutnya dengan nama ‘sweet oil’ ), banyak digunakan di wilayah Mediteranea. Selain sebagai alat tukar dan memasak, minyak zaitun juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Banyak yang menggunakannya untuk terapi kesehatan maupun kosmetik.
Olive oil ada beberapa jenis dan kegunaanya pun berbeda – beda. Apa saja jenis dan manfaat minyak zaitun ?
Sejarah Minyak Zaitun
Sekitar 6,000 tahun lalu minyak zaitun telah ditanam dan digunakan oleh orang Turki, Spanyol, Yunani, Persia, Mesopotamia, dan kemudian menyebar hingga ke Suriah, Palestina, dan Afrika Utara. Tidak jelas siapa dan dari mana tepatnya pohon zaitun pertama kali berasal dan ditemukan.
Saat itu, selain dipakai dalam mengolah makanan, minyak zaitun juga digunakan dalam ritual keagamaan, perawatan tubuh, obat – obatan, dan minyak untuk penerangan. Olive oil juga dianggap sebagai lambang kemakmuran bagi yang memakainya. Oleh sebab itu, olive oil adalah salah satu komoditas yang berharga pada jaman itu.
Pada waktu itu, minyak zaitun diperoleh dengan cara menghancurkan buah zaitun yang telah matang dengan batu dan kemudian diperas. Kemudian berkembang dengan menggunakan roda penggilas atau pemutar. Sekarang ini seiring dengan kemajuan teknologi, minyak zaitun sudah diproses dengan menggunakan mesin modern.
Pohon dan Buah Zaitun
Olea Europaea adalah nama latin dari pohon zaitun. Dikutip dari wikipedia, pohon zaitun berasal dari genus Olea. Bentuknya relatif kecil dan bertekstur keras.
Oleh karena pertumbuhannya yang lambat dan nilai manfaatnya yang besar, pohon dan buah zaitun harganya menjadi mahal.
Kayu pohon zaitun bentuknya unik, kering, dan berbonggol. Kayunya banyak digunakan sebagai furniture yang berharga mahal, ornamen hiasan, alat dapur, dan lain sebagainya.
Pohon zaitun biasa tumbuh subur di tanah kering karena ditunjang oleh akarnya yang kuat. Sebaliknya, di tanah yang subur, pohon zaitun malah kurang bisa berkembang dengan baik. Unik ya ?
Jika dirawat dengan baik, pohon zaitun bisa bertahan dan terus berbuah hingga ratusan tahun.
Buah zaitun bisa dipanen 2 kali dalam setahun. Cara panen tradisional adalah dengan mengguncang dahan atau pohonnya agar buah jatuh. Cara lain adalah dengan menaiki tangga dan memetiknya langsung. Buah yang jatuh sendiri dari rantingnya biasanya justru tidak menghasilkan minyak yang baik.
Meskipun pohon zaitun rata – rata tingginya tidak lebih dari 12 meter, pohon zaitun harus sering dipangkas agar memudahkan sewaktu dipanen.
Kematangan Buah
Buah zaitun memiliki 3 tahap kematangan buah dan masing – masing memiliki karakteristik yang berbeda.
Hijau
Saat berwarna hijau, buah zaitun belum matang namun memiliki tingkat anti oksidan yang paling tinggi dan kaya klorofil. Masa kadaluarsanya pun lebih lama. Jika dipanen, akan menghasilkan warna minyak yang berwarna hijau dan berasa pahit. Minyak yang dihasilkan juga relatif lebih sedikit.
Veraison ( hijau keunguan )
Di saat ini, buah zaitun masih memiliki kandungan anti oksidan yang tinggi dengan tekstur yang agak lunak. Saat inilah buah zaitun akan menghasilkan minyak yang cukup dan siap panen. Rasanya agak pahit dan aromanya sedikit tajam.
Hitam
Minyak zaitun yang dihasilkan pada fase ini akan melimpah namun kandungan anti oksidan dan klorofilnya jauh berkurang. Di sisi lain unsur karotenoid meningkat dan masa kadaluarsa menjadi lebih singkat. Minyak yang dihasilkan akan berwarna keemasan, rasa pahit dan aroma tajam berkurang. Di fase ini, minyak zaitun juga disebut dengan ‘sweet oils’.
Kandungan Nutrisi
Dalam 100 gram buah zaitun terkandung 146 kalori yang diperkaya dengan 25% asupan harian vitamin E dan 104% kebutuhan sodium harian.
Buah zaitun memiliki tingkat anti oksidan yang berbeda – beda tergantung kematangan buahnya. Yang tertinggi adalah saat masih berwarna hijau. Anti oksidan yang terkandung di dalamnya juga beberapa macam seperti tyrosols, phenolic acids, flavonols, flavones, anthocyanins yang memiliki karakteristik masing – masing. Jadi, dalam buah zaitun terdapat banyak manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan.
Kualitas rasa, aroma, dan warna olive oil atau minyak zaitun dipengaruhi oleh banyak faktor seperti : varietasnya, tingkat kematangan buah, lokasi dan kondisi tanah, teknik panen, teknik pressing, metode penyimpanan, dan cara pengemasannya.
Seperti halnya minuman wine ( anggur fermentasi ), olive oil digunakan sesuai selera masing – masing. Ada yang lebih menyukai olive oil dengan rasa / aroma yang tajam, ada yang tidak. Ada yang memilih warna yang pekat, ada yang lebih suka warna jernih.
Perbedaan olive oil satu sama lain terletak pada tingkat keasaman yang dikandung dan apakah melalui proses penjernihan ( refined ) atau tidak. Refined oil memiliki aroma, rasa, dan warna yang lebih ringan / jernih.
Negara penghasil olive oil terbesar di dunia berturut – turut adalah Spanyol, Italy, Yunani, Perancis dan California. Rasa, warna, karakteristik, dan aromanya pun berbeda – beda antara tiap negara.
Jenis Olive Oil
Secara umum, olive oil terbagi dalam 5 jenis :
Extra Virgin Olive Oil
Adalah grade tertinggi dari olive oil, dimana rasa dan aromanya adalah yang terbaik.
Level antioksidan sangat tinggi
Tidak diproses pada suhu / temperature tinggi
Diproses maksimal 24 jam setelah panen dengan teknik pressing dan metode pengemasan yang sangat ketat.
Tidak diproses menggunakan bahan kimia
Aroma buah zaitun sangat kuat
Tidak melalui proses refined ( penjernihan )
Tingkat keasaman dibawah 0.8%
Virgin Olive Oil
Diproses sama dengan extra virgin oil
Tidak diproses pada suhu / temperature tinggi
Level antioksidan sangat tinggi
Tidak diproses menggunakan bahan kimia
Aroma buah zaitun kurang kuat
Tidak melalui proses refined ( penjernihan )
Tingkat keasaman dibawah 1.5%
Pure Olive Oil / Olive Oil / Regular Olive Oil
Terkadang ditambahkan virgin olive oil agar aromanya lebih tajam
Level antioksidan kurang
Melalui proses refined ( penjernihan )
Bahan kimia dan pemanasan diperlukan dalam proses ekstraknya
Aroma, warna, dan rasa lebih ringan / jernih
Tingkat keasaman dibawah 3.3%
Cocok untuk dipakai memasak tetapi tidak cocok untuk dressing atau olahan makanan tanpa dimasak
Light Olive Oil / Olive Pomace Oil
Merupakan sisa produksi dari extra virgin ( kulit buah, serpihan, dll ) yang kemudian dipanaskan untuk diekstrak minyaknya
Bahan kimia dan pemanasan diperlukan dalam proses ekstraknya
Rasa cenderung hambar dan antioksidan sangat rendah
Tingkat keasaman dibawah 3.3%
Bisa dipakai untuk memasak tetapi aroma hambar
Lampante Olive Oil
Tidak bisa dikonsumsi manusia
Merupakan sisa produk hasil dari cacat produksi atau buah yang rusak
Tingkat keasaman diatas 4%
Beraroma tidak enak
Biasanya dipakai untuk minyak lampu / penerangan
Manfaat Bagi Kesehatan
Selain untuk memasak, minyak zaitun dikenal memiliki antioksidan yang tinggi dan beragam manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi secara teratur.
Banyak studi dan riset yang menunjukkan manfaat buah dan minyak zaitun bagi kesehatan. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh International Journal of Molecular Science pada tahun 2018 menunjukkan bahwa ekstrak daun zaitun bisa menurunkan tekanan darah dan melancarkan aliran darah. Polyphenols yang tinggi dalam minyak zaitun terbukti menangkal radikal bebas, sebagai anti kanker, dan menyehatkan jantung. Riset dan studi lain mengenai manfaat minyak zaitun juga bisa dibaca disini.
Berikut sederet manfaat minyak zaitun bagi kesehatan :
Meningkatkan kesehatan kulit dan meringankan sakit akibat eczema dan psoriasis
Meningkatkan fungsi otak, mencegah demensia dan alzheimer
Mencegah terjadinya konstipasi / sembelit
Membantu mencegah diabetes
Memperlambat proses penuaan
Meningkatkan metabolisme tubuh
Memperkuat tulang dan sendi
Apa yang Perlu Diperhatikan ?
Minyak zaitun aman dipakai untuk memasak tetapi tidak untuk memasak yang membutuhkan waktu yang lama ( slow cooking ) dan pada temperature tinggi. Karena jika dipakai memasak lama dan pada temperatur diatas 191 derajat Celcius, akan terbentuk senyawa acrolein yang justru negatif bagi tubuh. Acrolein yang berlebih dalam tubuh akan mengakibatkan radang dan iritasi pada mulut, kulit, dan diare.
Setiap 1 sendok makan ( 13.5 gram ) minyak zaitun mengandung 119 kalori, yang berarti bila dikonsumsi berlebih mungkin akan berpengaruh pada diet yang sedang dijalani.
Belum ditemukan reaksi alergi akibat konsumsi minyak zaitun. Akan tetapi mungkin pada sebagian orang bisa terjadi.
Kesimpulan
Minyak zaitun baik dan aman untuk digunakan sehari – hari dalam proses memasak karena mengandung beragam manfaat kesehatan. Bagi sebagian orang, minyak zaitun ( extra virgin oil ) juga dikonsumsi dengan cara diminum langsung karena dipercaya baik bagi tubuh.
Minyak zaitun terbukti mengandung antioksidan yang tinggi yang bisa mencegah berbagai masalah kesehatan. Akan tetapi harganya yang relatif mahal dan belum tentu tersedia di semua toko / retail menjadi pertimbangan tersendiri.
Di bidang kosmetik, olive oil digunakan sebagai pelembab atau perawatan kecantikan lainnya. Dipercaya bisa membantu regenerasi kulit dan memberi kelembaban yang baik bagi kulit dan rambut.
Jadi, olive oil memiliki segudang manfaat yang berguna bagi kita. Dan bila anda memutuskan untuk menggunakan minyak zaitun sehari – hari, pastikan memilih minyak zaitun yang memang sesuai dengan selera dan kebutuhan anda.
“Kesehatan tidak ternilai harganya. Pastikan anda memilih / menggunakan peralatan masak yang baik dan berkualitas untuk keluarga tercinta”
Leave a Reply