Home » Kecap Yang Baik Seperti Apa ?

Kecap Yang Baik Seperti Apa ?

Kecap yang baik

 

Orang Indonesia sering menggunakan kecap saat memasak atau sebagai pelengkap makanan. Ada yang diproduksi skala nasional seperti kecap Indofood, Heinz ABC, atau Unilever. Ada juga yang sudah terkenal turun temurun seperti kecap Semar, Menjangan, SH, Sawi, Sinar Langkat, Orang Jual Sate, dan sebagainya. Mungkin ada ratusan merek kecap yang beredar di Indonesia, baik lokal maupun import.

Semua punya ciri khas masing – masing, baik dari segi tekstur, kekentalan, warna, aroma, rasa, dan sebagainya.

Mana yang terbaik dan kecap yang baik itu seperti apa ?

 

Apa Itu Kecap ?

 

Kecap atau soy sauce ( dalam bahasa Inggris ) adalah bumbu penyedap makanan berupa cairan yang berasal dari fermentasi kedelai. Berwarna hitam dan biasanya terasa asin atau manis.

Selain kedelai atau kedelai hitam, biasanya kecap dibuat / dicampur juga dengan gandum, ragi, air kelapa, garam, ampas tahu, atau ikan laut.

 

Baca Juga : Memanggang Sehat dengan Crisper

 

Mengapa Rasa Kecap Berbeda – Beda ?

 

Kecap asin merek ABC berbeda rasanya dengan kecap asin merek Menjangan atau Angsa. Padahal, sama – sama berasal dari Indonesia. Demikian juga, kecap manis merek Indofood, aroma dan kekentalannya berbeda dengan merek Lee Kum Kee atau Kikkoman dari negara lain. Mengapa demikian ?

 

Soy Sauce Production. Image by Miyajima Shoyu

 

Ternyata, selain jenis dan kualitas kedelai yang digunakan mungkin berbeda, metode, dan lama fermentasi berpengaruh terhadap rasa dan kualitas kecap yang dihasilkan. Perbandingan air dan garam yang dipakai, teknik produksi, dan bahan lain yang ditambahkan juga mempengaruhi kualitas dan rasanya.

Itulah sebabnya rasa tiap merek kecap berbeda – beda.

 

Teknik Produksi

 

Kecap bisa diproduksi dengan 2 metode, secara tradisional atau chemical ( dengan bantuan zat kimia ).

Secara tradisional, kecap difermentasi dalam waktu sekitar 5 – 8 bulan bahkan lebih. Tanpa tambahan unsur kimia lainnya. Biasanya, bahan bakunya cuma terdiri dari kedelai, gandum, air, dan garam.

Dengan chemical production, ada penambahan Asam Klorida ( HCl ) dalam proses fermentasi. Secara kualitas, hasil kecap akan lebih jelek daripada cara fermentasi tradisional, akan tetapi waktunya jauh lebih singkat dan biayanya pun menjadi jauh lebih murah.

 

Artikel Menarik Lainnya : Apakah Makanan Organik Memang Lebih Sehat ?

 

Karena kualitas chemical production kurang bagus, biasanya ditambahkan lagi campuran lain seperti pewarna makanan, penguat rasa, dan lain – lain, untuk meningkatkan tampilan dan rasanya. Beberapa diantaranya juga mencampurkan kecap tradisional ke dalamnya. Secara biaya, ini lebih hemat.

Akan tetapi, kecap dengan chemical production bisa berbahaya bagi kesehatan. Karena mungkin terdapat unsur yang bersifat karsinogen di dalam kecap, yang tidak terdapat pada kecap yang diproduksi secara tradisional.

Di Jepang, kecap dengan chemical production tidak boleh mencantumkan label ‘kecap’ pada kemasannya. Tetapi ditulis sebagai ‘hydrolized soy protein atau hydrolized vegetable protein’.

 

Kecap Yang Baik Seperti Apa ?

 

 

Kedelai hitam untuk kecap yang baik
Kedelai Hitam. Image by Sha Wellness Clinic

 

Kecap yang baik biasanya difermentasi secara alami tanpa campuran bahan kimia lainnya. Fermentasi alami membutuhkan waktu sekitar 5 – 8 bulan bahkan bisa lebih, untuk menghasilkan kecap yang berkualitas. Dengan kata lain, kecap yang diproduksi secara tradisional membutuhkan waktu dan usaha yang lebih lama, namun kualitasnya lebih baik dan lebih aman.

Meskipun masih menjadi perdebatan mengenai dampaknya, beberapa produsen kecap saat ini juga mencantumkan kode Non – GMO ( Non – Genetically Modified Organism ) pada kemasan produknya. Artinya, kecap yang diproduksi berasal dari kedelai alami bukan hasil rekayasa genetik.

Kecap yang baik biasanya memiliki aroma khas dan akan terasa cukup lama di lidah. Tidak pahit dan tidak terlalu manis.

Ada kualitas, ada rasa, ada harga. Sama seperti wine, kecap memiliki tingkatan kualitas. Dan kecap yang berkualitas biasanya harganya lebih mahal, sama seperti wine.

Jadi, bagaimana dengan kecap anda ?

 

 

“Kesehatan tidak ternilai harganya. Pastikan anda menggunakan peralatan masak / dapur yang baik dan berkualitas untuk keluarga tercinta”

Asta Homeware, Better Life Better Home

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop


    Your Name *


    Your Email *


    Subject


    Your Message