
Tak bisa dipungkiri, garam dapur adalah bahan terpenting dalam memasak. Tanpa garam, makanan akan terasa hambar dan tidak menimbulkan selera.
Sejarah Garam
Karakteristik Garam
Garam merupakan hasil reaksi ion positif yang bersifat basa ( anion ) dan ion negatif ( kation ).
Pembuatan Garam Dapur


Jenis – Jenis Garam
- Garam Meja / Table Salt
Biasanya mengandung yodium untuk mencegah penyakit tiroid seperti gondok, mendukung pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak – anak.
Garam meja juga dilengkapi dengan tambahan anti caking ( anti penggumpalan ). Biasanya bertekstur lembut / halus seperti pasir. Garam jenis ini hampir ada di setiap rumah tangga.
- Garam Laut / Sea Salt
Warna garam laut biasanya lebih kusam. Semakin gelap warnanya, semakin tinggi kandungan mineral dan partikel lain selain sodium chloride. Garam laut bertekstur kasar.
- Kosher Salt
Disebut ‘kosher’ karena garam ini biasanya dipakai di masakan Yahudi. Kata kosher sendiri berarti bersih atau murni. Berwarna putih dengan tekstur agak kasar, kosher salt mudah larut dalam makanan. Kosher salt umum digunakan di masakan yahudi seperti sup ayam ( jewish chicken soup ), bagels, matzah balls soup, kugel, brisket, dan lain – lain.
Baca Juga : Vegan atau Vegetarian, Pilihan Anda ?
- Himalayan Pink Salt
Ditambang di Pakistan, himalayan pink salt teroksidasi sehingga menyebabkan warna karat ( pink ). Selain itu terdapat kandungan 84 mineral lain seperti potassium, magnesium, besi, calcium, dan lain – lain di dalamnya. Garam ini ditambang secara alami di salah satu pertambangan tertua di dunia sehingga dianggap lebih baik dan alami daripada garam biasa.
- Black Hawaiian Salt
Dengan menambahkan arang aktif dalam proses pembuatannya, garam ini menjadi berwarna hitam dan beraroma tajam. Black hawaiian salt ditambang dari gunung berapi di Hawaii. Biasanya dipakai sebagai finishing dengan ditaburkan di atas makanan.

- Red Hawaiian Salt
Disebut juga alaea salt, karena dicampur dengan tanah liat kaya oksida yang disebut alaea sehingga berwarna kemerahan seperti tanah. Garam red hawaiian bertekstur kasar dan beraroma sedikit pedas. Biasanya dipakai bersama dengan daging atau seafood.
- Smoked Salt
Jenis garam dapur ini digunakan untuk memberikan aroma tertentu pada makanan. Smoked salt diperoleh dengan ‘mengasapi’ garam dengan kayu yang dibakar untuk memberikan efek aroma pada garam. Aroma yang ditimbulkan bermacam – macam tergantung pada lama pengasapan dan jenis kayu yang dipakai. Smoked salt bertekstur kasar dan berwarna kecoklatan.
- Flake Salt
Berbentuk serpihan ringan dan tipis. Diperoleh dari hasil evaporasi air laut secara alami, minim kandungan mineral dan rasanya lebih asin. Flake salt digunakan pada saat finishing.
- Celtic Sea Salt
Berasal dari Perancis, dikenal juga dengan nama sel gris ( grey salt ). Warna keabuan diperoleh dari kandungan mineral didalamnya. Cocok dipakai untuk memasak maupun finishing.

- Fleur De Sel
Garam fleur de sel tergolong sebagai garam mahal karena diolah secara alami di perairan Britania, Perancis. Garam ini sangat tipis dan halus karena diambil dari lapisan teratas air laut hasil pengendapan. Biasanya digunakan saat finishing.
- Kala Namak
Berarti ‘garam hitam’ dalam bahasa Nepal. Kala Namak adalah garam himalayan yang dimasukkan dalam botol bersama dengan rempah – rempah, arang, kulit kayu, dan biji – bijian yang kemudian dibakar selama 24 jam. Hasilnya kemudian didinginkan dan disimpan. Warnanya hitam kemerahan, beraroma tajam agak seperti telur. Garam Kala Namak biasanya digunakan oleh vegan dan vegetarian.
Manfaat Garam
- Bumbu masakan
- Mengawetkan makanan
- Salah satu material dalam pembuatan sabun
- Mencairkan es / salju
- Dipakai dalam pembuatan soda
- Digunakan dalam acara spiritual
- Membersihkan noda, karat, dan lain – lain
- Digunakan dalam banyak industri seperti industri tekstil, plastik, kertas, dan lain – lain.